Proses Pengembangan Instrumen Penilaian Ketrampilan Menyimak
Pendahuluan
A.
Latar belakang
Untuk mengetahui
seberapa jauhkah sebuah pembelajaran itu dikatakan berhasil, dalam proses
pembelajaran dibutuhkan yang namanya evaluasi, sedangkan evaluaisi sendiri
mempunyai 2 tugas kerja yaitu pengukuran dan penilaian. Dalam penialain sendiri
tidak semudah membalik telapak tangan, artinya dibutuhkan ketrampilan dan
teknik didalam penyusunannya. Sebelumya seorang guru harus mengetahui definisi
dari instrumen penilaian dan
proses-proses dalam penilaian.
B.
Rumusan masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas maka pemakalah membatasi rumusan masalah sebagai berikut:
1)
Apa
yang dimaksud instrumen penilaian dan keterampilan menyimak?
2)
Apa
saja jenis-jenis instrumen penilaian?
3)
Bagaimanakah
proses pengembangan instrumen penilaian ketrampilan menyimak?
C.
Tujuan masalah
1)
Mengetahui
apa yang dimaksud instrumen penilaian dan keterampilan menyimak
2)
Mengetahui
jenis-jenis instrumen penilaian
3)
Mengetahui
bagaimana proses instrumen penilaian dalam pembelajaran menyimak
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian instrumen penilaian
Menurut
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001) kata instrumen dapat diartikan
sebagai alat yang digunakan dalam suatu kegiatan, atau sarana untuk
mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan. Jadi instrumen penilaian
pembelajaran atau sebagai alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penilaian pembelajaran.
Sesuai
dengan teknik penilaian yang digunakan, instrumen penilaian dapat berupa
instrumen tes atau instrumen non tes.
1.
Instrumen tes
Instrumen
tes ditinjau dari tujuannya, ada empat macam tes (Hamzah B. Uno, dkk., 2001),
yaitu:
a.
Tes penempatan adalah tes yang diperlukan untuk menempatkan siswa
dalam kelompok siswa sesuai dengan kemampuannya.
b.
Tes diagnostik adalah tes hasil belajar yang digunakan untuk
mengetahui kelemahan dan kekurangan, sebagai dasar perbaikan.
c.
Tes formatif dimaksudkan sebagai tes yang digunakan untuk
mengetahui sejauh mana ketrampilan siswa setelah mengikuti proses belajar
mengajar.
d.
Tes sumatif adalah tes yang digunakan untuk mengetahui penguasaan
kompetensi siswa dalam satuan waktu tertentu seperti catur wulan atau semester.
Sedangkan
berdasarkan bentuk pertanyaannya, tes dapat berbentuk objektif dan esay
2.
Instrumen non tes
Instrumen
non tes yang dapat digunakan dalam penilaian pembelajaran antara lain:
a.
Angket/
kuesioner
Angket adalah alat penilaian berupa daftar pertanyaan - pernyataan
tertulis untuk menjaring informasi. Angket dapat digunakan untuk memperoleh informasi
kognitif, seperti angket digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari
tes sehingga data yang diperoleh lebih komprehensif.
b.
Lembar
observasi
Lembar obeservasi adalah pedoman yang digunakan guru dalam
melakukan observasi pembelajaran. Observasi bisa dilakukan secara langsung
tanpa menggunakan lembar observasi, tetapi jika guru menginginkan observasi
yang terfokus maka sebaiknya guru menggunakan pedoman observasi ini.
c.
Pedoman
wawancara
Pedoman wawancara adalah pedoman yang digunakan guru dalam
melakukan wawancara dengan siswa. Guru bisa wawancara langsung tanpa
menggunakan pedoman wawancara, tetapi jika guru menginginkan wawancara yang
lebih terfokus sebaiknya guru menggunakan pedoman wawancara ini.[1]
Keterampilan
menyimak (maharah istima’/ listening skill) adalah kemampuan seseorang
dalam mencerna atau memahami kata atau kalimat yang diujarkan oleh mitra bicara
atau media tertentu.[2]
Tujuan utama menyimak antara lain untuk
mendapatkan fakta, menganalisis fakta, mengevaluasi fakta, mendapatkan
inspirasi, mendapatkan hiburan, dan memperbaiki kemampuan berbicara. Secara garis besar menyimak dibagi menjadi dua jenis, yakni menyimak ekstensif dan menyimak intensif. Menyimak ekstensif ialah
proses menyimak yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari seperti menyimak
radio, televisi, percakapan orang di pasar, dan menyimak pengumuman.
Jenis-jenis menyimak ekstensif antara lain: 1). menyimak sekunder,
yaitu menyimak yang terjadi secara kebetulan, misalnya, sambil memasak mendengarkan
siaran berita, 2). menyimak sosial, yaitu menyimak yang berlangsung dalam situasi-situasi
sosial seperti di pasar atau terminal, 3).
menyimak apresiatif, yaitu menyimak untuk menghayati dan menikmati
sesuatu, misalnya menyimak pembacaan puisi, atau menyimak drama, 4). menyimak pasif, yaitu
menyimak yang dilakukan tanpa upaya sadar Jenis-jenis menyimak ini lebih banyak
digunakan secara alamiah.
Menyimak intensif adalah
kegiatan menyimak yang harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh
konsentrasi agar dapat menangkap makna yang dikehendaki. Menyimak intensif
diakhiri dengan kegiatan mengungkapkan kembali sesuatu yang dipahami secara
lisan maupun tulis.
Jenis-jenis menyimak intensif adalah 1). menyimak kritis yaitu kegiatan menyimak untuk memberikan penilaian secara
objektif mengenai kebenaran informasi yang disimak, 2). menyimak konsentratif yaitu menyimak dengan dengan penuh perhatian untuk
memperoleh pemahaman yang baik tentang informasi yang disimak, 3). menyimak eksploratif yaitu kegiatan menyimak yang dilakukan untuk menemukan
informasi baru,4). menyimak kreatif yaitu kegiatan menyimak yang bertujuan mengembangkan daya
imajinasi dan kreativitas penyimak, misalnya dengan cara mengemukakan kembali
gagasan pembicara, 5). menyimak interogatif yaitu kegiatan menyimak yang bertujuan memperoleh
informasi dengan cara mengajukan pertanyaan yang diarahkan kepada pemerolehan
informasi tersebut, 7). menyimak selektif yaitu kegiatan menyimak yang memusatkan perhatian pada
hal tertentu yang sudah dipilih.
Agar dapat menyimak secara efektif, penyimak harus
menyimak dengan penuh konsentrasi, menelaah materi simakan, menyimak dengan
kritis, dan apabila bahan simakan cukup panjang dapat diikuti dengan kegiatan
mencatat. Di samping itu, penyimak hendaknya siap fisik dan mental,
bermotivasi, objektif, menyeluruh, selektif, tidak mudah terganggu, menghargai
pembicara, cepat menyesuaikan diri, tidak mudah emosi, kontak dengan pembicara,
dan responsif.
Pada saat menyimak, perlu dihindari beberapa kebiasaan
yang kurang menguntungkan, antara lain keegosentrisan, keengganan ikut
terlibat, ketakutan akan perubahan, keinginan menghindari pertanyaan, puas
terhadap penampilan eksternal, menghindari penjelasan yang sulit, penolakan
terhadap pembicara, mengritik penampilan/cara berbicara pembicara, perhatian
pura-pura, mencatat detil pembicaraan, dan menyerah pada gangguan.[3]
B.
Macam-macam instrumen penilaian
Dalam pendidikan
Instrumen alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dapat berupa tes
atau nontes. Tes atau penilaian merupakan alat ukur pengumpulan data yang
mendorong peserta memberikan penampilan maksimal.sedangkan Instruman nonotes
merupakan alat ukur yang mendorong peserta untuk memberikan penampilan tipikal,
yaitu melaporkan keadaan dirinya dengan memberikan respons secara jujur sesuai
dengan pikiran dan perasaannya.
Instrumen
alat ukur dalam pendidikan sangat berhubungan dengan variabel yang hendak di
ukur. Variabel dapat di bagi menjadi dua yaitu variabel faktual dan variabel
konseptual.
Variabel
faktual adalah variabel yang terdapat faktanya. Oleh karena bersifat faktual,
bila terdapat kesalahan dalam data maka kesalahan bukan terletak pada instrumen
alat ukurnya, tetapi responden memberikan jawaban yang tidak jujur. Alat ukur
untuk mengukur variabel faktual tidak perlu di bakukan. Termasuk variabel
faktual adalah jenis kelamin, agama, pendidikan, usia, asal sekolah, pekerjaan,
status perkawinan, asal tempat tinggal dan sebagainya.
Sedangkan
Variabel Konseptual adalah variabel yang tidak terlihat dalam fakta tetapi
tersembunyi dalam konsep, maka kesalahan data dapat disebabkan oleh kesalahan
konsep pad alat ukur yang digunakan. Untuk memastikan alat ukur tidak salah
konsep maka sebelum digunakan untuk mengukur variabel konsep, alat ukur
dibakukan terlebih dulu. Termasuk dalam variabel konsep adalah motovasi
belajar, bakat minat menjadi guru, prestasi belajar, kecerdasan, bakat musik,
konsep diri dan sebagainya. Kesalahan data variabel “kecerdasan” misalnya
kemungkinan di sebabkan oleh alat ukur pengumpulan data kecerdasan yang salah
konsep.[4]
C.
Proses pengembangan instrumen penilaian dalam pembelajaran menyimak
Keterampilan
mendengar atau menyimak mempunyai beberapa aspek antara lain adalah
mengidentifikasi bunyi, memahami unsur-unsur bunyi tertentu, serta menemukan
informasi yang tersirat maupunyang tersurat dari penutur.[5]
Abdul
Kholiq membagi tes kemampuan mendengar bahasa arab menjadi dua bagian yaitu:
tes bunyi bahasa (Ikhtibar al-Ashwat) dan tes memahami teks yang
didengar (fahm al-masmu’).[6]
Berikut ini beberapa bentuk tes yang yang dapat digunakan dalam mengukur
kemampuan mendengar bahasa Arab.
1)
Mendengar
dan membaca (al istima’ wal Qiro’ah)
Sebagai contoh, guru membacakan pertanyaan berikut:
يتبادل المسلمون التهاني في الأعياد :
هذه العبارة تعني.....
Pertanyaan tersebut tidak tertulis dalam lembar jawaban siswa,
hanya diperdengarkan saja. Sedangkan pilihan jawaban tertulis dalam lembar
jawaban siswa dan siswa diminta untuk membacanya.
أ-
يهنئ المسلمون كل منهم اللأّخر
ب-
يساعد المسلم أخاه المسل
ت-
يلقي المسلم على أخيه المسلم التحية
2)
Dikte
dan mendengarkan (al Imla’ wal Istima’)
Disini siswa diminta untuk
mendengarkan sebuah tek berbahasa arab, kemudian didiktekan dengan dua atau
satu kali pengulangan dan siswa diminta untuk menulis apa yang didengar.
Sebenarnya model ini lebih menekankan atas latihan siswa untuk membedakan
huruf-huruf yang pengucapan dan pelafalannya serupa dan mirip.
Teks yang didiktekan bisa diambilkan
dari ayat-ayat alqur’an, atau dari teks lain yang berbahasa arab yang sesuai
dengan materi yang diujikan.
3)
Menyima’
dan ingatan
Pada jenis ini siswa diminta untuk mendengarkan sebuah teks yang
dibacakan oleh guru atau melalui tape kemudian siswa diminta untuk menulis
kembali teks tersebut dengan menggunakan redaksi atau bahasa siswa. Tujuan dari
jenis tes ini adalah mengukur kemampuan siswa dalam memahami teks yang diperdengarkan
dan daya ingat siswa. Seperti pada contoh berikut:
استمع
هذه الفقرة تحت الموضوع نزول القرأن ثم ضع علامة صواب أو خطاء:
1-
نزل القرأن في ليلة القدر ........
2-
نزل القرأن في أول رمضان .........
3-
ليلة القدر خير من ألف يوم .........
4-
ليلة القدر في بداية رمضان .........
5-
ليس الناس في حاجة إلى ليلة القدر .........
4)
Mengidentifikasi
bunyi
Siswa diminta untuk mendengarkan dan mengidentifikasi bunyi bahasa
tertentu.
Contoh : mengidentifikasi bunyi Syiddah.
استمع وعيّن الكلمة التي فيها شدّة
بوضع علامة (V)
في المربعة!
رقم
|
أ
|
ب
|
ج
|
1
|
حمل
|
حمّال
|
حامل
|
2
|
كسب
|
يكسب
|
كسّاب
|
3
|
فرح
|
يفرح
|
فرّح
|
الأجوبة:
رقم
|
أ
|
ب
|
ج
|
1
|
V
|
||
2
|
V
|
||
3
|
V
|
5)
Membedakan
bunyi yang mirip
Siswa diminta untuk mendengarkan rangkaian kalimat atau paragraf
kemudian siswa diminta untuk membedakan dua kata atau lebih yang memiliki bunyi
yang mirip.
6)
Mengungkapkan
kembali
Siswa diminta mendengarkan teks tertentu kemudian diminta
mengungkapkan kembali apa yang telah diperdengarkan.
Dari
contoh-contoh tes menukur kemampuan mendengar bahasa arab di atas, yang sering
digunakan adalah jenis mendengarkan teks, baik berupa teks narasi atau dialog.
Kemudian siswa diminta menjawab pertanyaan yang akan mengukur kemampuan
memahami teks yang didengarkannya. Alat ukur atau tes yang digunakan adalah
jenis teks obyektif (shahih am khatta, al ikhtiyar min mutaaddid, takmilah, dan
lain-lain.
Selanjutnya
tes mengukur kemampuan siswa dalam memahami teks yang didengarkan (fahm al
masmu’) yang sering digunakan.
استمع إلى النص، ثم اختار الجواب الصحيح بوضع دائرة حول الحرف
المناسب!
تأثرت أوربا كثيرا بحضارة المسلمين، فقد كان لدى المسلمين حضارة عظيمة
حملها المسلمون إلى كل العالممن الصين في الشرق إلى أوروبا في الغرب. تقدم
المسلمون في الرياضيات والطب والصيدلة وغيرها.
تعلم الطلاب من أوربا في المدارس والجامعةعند المسلمين، واتصل علماء
أوربا بالعلماء المسلمين، وترجموا كتب المسلمين في الطب والصيدلة والرياضيات، ثم
درّسوا هذه الكتب في مدارسهم وجامعتهم.
بعد ذلك مرت على المسلمين سنون طويلة، تركوا فيها العلم، فانتشر بينهم
الجهل حتى وصلوا إلى مرحلة التخلف.
في العصر الحديث، عاد المسلمون-مرة ثانية- إلى طلب العلم كما أمرهم
بذلك دينهم، ففتحوا المدارس والجامعات في القرى والمدان. عرفوا أن العلم وسيلة
الإنسان في هذه الحياة، وقرروا أن يهتموا بالعلم والعلماء حتى تتقدم بلادهم.
الأسئلة:
1. حمل المسلمون حضارتهم إلى..........
أ-
الصين في الشرق ب- أوربا في الغرب ج-
كل العالم
2. تقدم المسلمون في.........
أ-
العلوم والطب والصيدلة
ب- العلوم والهندسة والفلك
ج- الصيدلة والطب والرياضيات
3. تعلم الطلاب أوربا في...........
أ-
مدارس المسلمين ب- مدارس المسلمين وجامعتهم ج-
كليات المسلمين ومساجدهم
4. في العصر الحديث .........
أ-
رجع المسلمون إلى الدين ب- طلب المسلمون
العلم في أوربا ج- ترك المسلمون
العلم
5. فتح المسلمون معاهدهم في..........
أ-
القرى ب-
القرى والمدن ج- الشرق والغرب
Masih ada beberapa contoh lagi untuk model-model tes maharoh/keterampilan
mendengar/menyimak (fahmul masmu’) seperti dialog, ibaroh dan lain-lain.[7]
Selain itu menurut M. Ainin Dkk.[8]
ada beberapa strategi yang lain yang dapat digunakan oleh guru dalam tes
menyimak, seperti melafalkkan ulang kata yang diperdengarkan, menentukan makna
kata melalui gambar, menentukan makna kalimat melalui gambar, merespon ujaran
berupa kalimat melalui gerak, memahami teks sederhana dalam bentuk dialog
(menentukan fakta atau informasi tersurat), memahami teks sederhana dalam
bentuk narasi (menentukan informasi tersurat atau fakta, menentukan informasi
tersirat, dan menyimpulkan).
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Menurut
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001) kata instrumen dapat diartikan
sebagai alat yang digunakan dalam suatu kegiatan, atau sarana untuk
mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan. Sesuai dengan teknik penilaian yang
digunakan, instrumen penilaian dapat berupa instrumen tes atau instrumen non
tes. Keterampilan menyimak (maharah istima’/ listening skill) adalah
kemampuan seseorang dalam mencerna atau memahami kata atau kalimat yang
diujarkan oleh mitra bicara atau media tertentu dan tujuan utama dari menyimak
adalah untuk
mendapatkan fakta, menganalisis fakta, mengevaluasi fakta, mendapatkan
inspirasi, mendapatkan hiburan, dan memperbaiki kemampuan berbicara.
Sedangkan proses dari instrumen penilaian sendiri
adalah harus jelas dan dapat difahami siswa, adapun pengaplikasiannya dalam
keterampilan menyimak dapat berupa instruksi-instruksi seperti: instruksi mendengar dan membaca (al istima’ wal Qiro’ah), imla’ wal istima’,
istima’ wal mudzakiroh, membedakan kata/bunyi, mengidentifikasi bunyi dan
analisis wacana, dan melafalkan kembali kata2 yang didengarkan.
B.
Daftar Pustaka
Aimin, M. dkk, Evaluasi Dalam
Pembelajaran Bahasa Arab, 2006 cet. I Malang: MISYKAT
Hamid. Abdul, Mengukur kemampuan
bahasa arab untuk studi islam, 2010 cet.I, Malang: UIN MALIKI PRESS
Hermawan. Acep, Metodologi
Pembelajaran Bahasa Arab, 2011 Cet. Ke II Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Pdf Pengembangan Menyimak dan Berbicara di SMU Oleh Tim LPMP disampaikan pada TOT Guru Pemandu MGMP SMA Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Tanggal 19—25 Juni 2007 di LPMP Jawa Tengah, diunduh pada tanggal 18 Oktober 2014
pukul 14: 35
Pdf. Modul Matematika SD/SMP Program
Bermutu (Pengembangan Instrumen Penilaian Pembelajaran MATEMATIKA SD/SMP),
diunduh pada 18 oktober 2014 pukul 14:23
Sumber lain:
http://kumpulan-makalah-7.blogspot.com/2014/04/bentuk-bentuk-instrumen-penilaian.html
diunduh pada hari senin 20 oktober 2014 pukul : 16:34
[1]
Pdf. Modul Matematika SD/SMP Program Bermutu
(Pengembangan Instrumen Penilaian Pembelajaran MATEMATIKA SD/SMP),
diunduh pada 18 oktober 2014 pukul 14:23
[2]
Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Cet. Ke II (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2011), hlm 130
[3]
Pdf Pengembangan Menyimak dan Berbicara di SMU Oleh Tim LPMP disampaikan pada TOT Guru Pemandu MGMP SMA Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia Tanggal 19—25 Juni 2007 di LPMP Jawa Tengah,
diunduh pada tanggal 18 Oktober 2014 pukul 14: 35
[4]
http://kumpulan-makalah-7.blogspot.com/2014/04/bentuk-bentuk-instrumen-penilaian.html diunduh pada
hari senin 20 oktober 2014 pukul : 16:34
[5]
Abdul Hamid, Mengukur kemampuan bahasa arab untuk studi islam, cet.I, (Malang:
UIN MALIKI PRESS, 2010), hal. 42
[6]
Ibib, hal. 44
[7]
Ibid, hal. 44-49
[8]
M. Aimin dkk, Evaluasi Dalam Pembelajaran Bahasa Arab, cet. I (Malang: MISYKAT,
2006), hal. 156-162
Terimakasih banyak yaa membantu banget untuk tugas saya
ReplyDelete