MAKALAH HAKIKAT BAHASA (Bahasa Berdasarkan Asal-Usul, Definisi Bahasa dan Ulasannya, serta Rumusan Definisi Bahasa)
HAKIKAT BAHASA (Bahasa
Berdasarkan Asal-Usul, Definisi Bahasa dan Ulasannya, serta Rumusan Definisi
Bahasa)
A.
PENDAHULUAN
Potensi rohaniah
yang paling istimewa yang dimiliki oleh makhluk yang disebut manusia adalah
bahasa, yang dengan bahasa itu manusia dapat saling berinteraksi dan memahami
satu dengan yang lainnya. Dengan bahasa, manusia mengelompokkan diri, membuat
kelompoknya berbeda dengan yang lainnya untuk saling mengenal. Dengan bahasa
pula, manusia mewariskan peradabannya ke generasi berikutnya sepanjang zaman.
Makin tinggi tingkat keperluan berhubungan satu sama lain, makin tinggi pula
tingkat diperlukannya bahasa yang dapat di pahami bersama.
Bahasa atau language merupakan produksi dari
alat-alat bicara manusia ( organ of
speech ) digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dan berinteraksi.
Bahasa mempunyai arti yang sangat penting dalam kehidupan ini. Bloomfield berkata,
language plays a great part in our live
( 1935 : 3 ). Fakta menunjukkan bahwa manusia dapat saja menggunakan alat
komunikasi yang lain selain bahasa. Namun, bahasa verbal tetap merupakan alat
komunikasi yang paling baik dan sempurna. Meskipun demikian, tidaklah tepat
jika dikatakan bahwa bahasa sebagai alat komunikasi language is a tool of communication, karena
hanya memandang bahasa sebagai alat. Pernyataan seperti ini sangat wajar karena
bahasa adalah sebuah fenomena sosial yang dapat dilihat dari berbagai sudut
pandang. Hal yang paling mendasar dari suatu bahasa yaitu bahasa adalah
lambang-lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat bicara manusia yang
bersifat arbitrer.
B.
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Bahasa Berdasarkan Asal Usul
Linguistik berarti
ilmu bahasa. Kata linguistic berasal
dari kata lingua ( bahasa Latin ) berarti bahasa. Kata lingua itu
masih dapat dijumpai dalam bahasa-bahasa tertentu yang menyerap bahasa Latin,
seperti: dalam bahasa Perancis digunakan kata langue dan langage; dalam
bahasa Spanyol digunakan kata langua;
dan dalam bahasa Itali digunakan kata lingua.
Selain itu, dalam bahasa Inggris, yang dipinjam dalam bahasa Perancis, yang
sekarang digunakan kata language.
Sesuai dengan
asal bahasa Latin itu, maka linguistik
yang berarti ilmu bahasa dikenal sebagai linguistics dalam bahasa
Inggris dan sebagai linguistique dalam bahasa Prancis ( Verhaar, 1982:1
). Dari kedua istilah tersebut, maka lahirlah kata “linguistik” dan “linguistis”
dalam bahasa Indonesia. Kata “linguistik”
lebih merujuk kepada kata benda atau noun, sedangkan kata “linguistis” lebih merujuk kepada kata sifat
atau adjective.
Secara populer
linguistik diartikan sebagai: 1) ilmu tentang bahasa, 2) ilmu yang menjadikan
bahasa sebagai objek kajian, 3) telaah ilmiah mengenai bahasa manusia, dan 4)
penyelidikan bahasa secara ilmiah.
Bahasa di dunia
ini sangat beragam dan berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Setiap bahasa
memiliki karakter, ciri, dan keunikannya masing-masing, baik dari segi
fonologi, morfologi, maupun sintaksisnya. Akan tetapi, bahasa-bahasa itu juga
mempunyai sifat-sifat universal, artinya setiap bahasa memiliki
kesamaan-kesamaan yang berlaku secara umum.
2.
Berbagai
Definisi Bahasa dan Ulasannya
Meskipun bahasa
merupakan gejala alami dan tidak pernah terlepas dari kehidupan manusia,
artinya tidak ada kegiatan manusia yang tidak disertai oleh bahasa, tetapi
sulit sekali diberikan definisinya. Hal itu tampak dari beragamnya definisi
tentang bahasa itu.
Pada pemaparan
berikut ini dikemukakan beberapa definisi bahasa diambil dari berbagai sumber
sebagai bahan kajian, di antaranya:
1. Bahasa
adalah alat komunikasi antara masyarakat, berupa lambang bunyi suara, yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia (Keraf,1984:16)
2. Bahasa
adalah alat yang sistematis untuk menyampaikan gagasan atau perasaan dengan
memakai tanda-tanda, bunyi-bunyi, gestur, atau tanda-tanda yang disepakati,
yang mengandung makna yang dapat dipahami (Woster’s Third New International
Dictionary of the English Language, 1961:1270).
3. Bahasa
adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota
kelompok sosial untuk bekerjasama, berinteraksi, serta mengidentifikasi diri
(Kridalaksana dan Kentjono,1982:2)
4. Bahasa
adalah sistem simbol vokal yang arbitrer yang memungkinkan semua orang dalam
suatu kebudayaan tertentu atau orang lain yang mempelajari sistem kebudayaan
itu untuk berkomunikasi atau berinteraksi (Finochiaro,1946:8).
Pengertian
Bahasa Menurut Para Ahli
1. Owen
dalam Setiawan (2006: 1), menjelaskan
definisi bahasa yaitu language can be defined as a socially shared
combinations of those symbols and rule governed combinations of those symbols
(bahasa dapat didefinisikan sebagai kode yang diterima secara sosial atau
sistem konvensional untuk menyampaikan konsep melalui kegunaan simbol-simbol
yang dikehendaki dan kombinasi simbol-simbol yang diatur oleh ketentuan).
2. Tarigan
(1989: 4),
beliau memberikan dua definisi bahasa. Pertama, bahasa adalah suatu sistem yang
sistematis, barang kali juga untuk sistem generatif. Kedua, bahasa adalah
seperangkat lambang-lambang mana suka atau simbol-simbol arbitrer.
3. Santoso
(1990: 1),
bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara
sadar.
4. Mackey
(1986: 12),
bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu keadaan (lenguage may be form and
not matter) atau sesuatu sistem lambang bunyi yang arbitrer, atau juga
suatu sistem dari sekian banyak sistem-sistem, suatu sistem dari suatu tatanan
atau suatu tatanan dalam sistem-sistem.
5. Wibowo
(2001: 3),
bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan
oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai
alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan
pikiran.
6. Walija
(1996: 4),
mengungkapkan definisi bahasa ialah komunikasi yang paling lengkap dan efektif
untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang lain.
7. Syamsuddin
(1986: 2),
beliau memberi dua pengertian bahasa. Pertama, bahasa adalah alat yang dipakai
untuk membentuk pikiran dan perasaan, keinginan dan perbuatan-perbuatan, alat
yang dipakai untuk mempengaruhi dan dipengaruhi. Kedua, bahasa adalah tanda
yang jelas dari kepribadian yang baik maupun yang buruk, tanda yang jelas dari
keluarga dan bangsa, tanda yang jelas dari budi kemanusiaan.
8. Pengabean
(1981: 5),
berpendapat bahwa bahasa adalah suatu sistem yang mengutarakan dan melaporkan
apa yang terjadi pada sistem saraf.
9. Soejono
(1983: 01),
bahasa adalah suatu sarana perhubungan rohani yang amat penting dalam hidup
bersama.
Kesembilan
pengertian bahasa di atas hanya sebagai pembanding dari keempat definisi utama
sebelumnya yang akan diulas lebih
mendalam.
Pada umumnya para ahli tersebut mendefinisikan bahasa sebagai alat berkomunikasi,
menyampaikan konsep, identitas, dan penghubung rohani.
. Definisi 1)
dan 2) menitikberatkan pandangan pada fungsi
bahasa itu sebagai alat komunikasi. Sehingga cakupannya cukup luas, segala
sesuatu (semua alat) yang dapat digunakan untuk menyampaikan gagasan dan pesan,
dianggaplah sebagai bahasa. Keluasan cakupan itu tampak pula bahwa tanda yang
dimaksudkan dalam bahasa bukan hanya tanda bahasa (linguistic sign), tetapi juga tanda-tanda ini, termasuk gestur.
Sehingga dapat dikatakan semua bunyi suara yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia, termasuk bunyi siul, batuk, dan sebagainya ditafsirkan sebagai bunyi
bahasa.
Berbeda dengan
definisi 1) dan 2), definisi 3) dan 4) menitikberatkan pada ciri-ciri atau
sifat-sifat bahasa (karakteristik bahasa). Yaitu, a) bahasa merupakan suatu
sistem; b) sebagai sistem bahasa bersifat arbitrer; dan c) sebagai sistem
arbitrer, bahasa dapat digunakan untuk berinteraksi, baik dengan orang lain
maupun diri sendiri.
Sebagai sistem,
bahasa memiliki komponen-komponen yang tersusun secara hierarkis. Komponen itu
meliputi komponen fonologi, morfologi, sintaksis, wacana, dan semantik.
Walaupun setiap komponen itu memiliki komponennya sendiri, tetapi setiap
komponen tersebut dapat pula saling memberi arti, saling berhubungan, dan
saling menentukan.komunikasi.
Lambang-lambang
bahasa yang berupa bunyi itu bersifat arbitrer. Maksudnya, tidak ada ketentuan,
atau hubungan antara suatu lambang bunyi dengan benda atau konsep yang
dilambangkannya. Umpamanya antara kata atau lambang, yang berupa bunyi, [kuda] dengan bendanya, yaitu
sejenis binatang berkaki empat yang biasa dikendarai atau untuk menarik
beban. Kalau memang ada hubungan antara
lambang bunyi [kuda] dengan binatangnya
itu, tentu orang di Jawa Tengah juga akan menyebutnya kuda, bukannya jaran.
Begitu juga orang di London, Inggris, tidak akan menyebutnya yang dieja dengan horse,
dan orang di Amsterdam, Belanda, tidak akan menyebutnya yang dieja dengan paard.
Namun,
walaupun lambang-lambang bahasa bahasa
bersifat arbitrer, tetapi bila terjadi penyimpangan terhadap penggunaan
lambang, pasti akan terjadi kemacetan komunikasi. Bahasa dibentuk oleh kaidah
aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan
pada komunikasi yang terjadi. Kaidah, aturan dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi,
tata bentuk dan tata kalimat. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar
dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus menguasai bahasanya.
3. Rumusan Definisi Bahasa
Setelah mengadakan diskusi dan
dengan memperhatikan berbagai definisi dari para ahli, kami merumuskan definisi
bahasa sebagai berikut.
Bahasa
adalah suatu sistem lambang bunyi yang
arbitrer, bersifat konversional atau
berdasarkan kesepakatan kelompok pemakai bahasa yang digunakan untuk
mengungkapkan pikiran dan perasaan, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri.
C.
PENUTUP
Simpulan
Linguistik
berarti ilmu bahasa. Kata linguistic
berasal dari kata lingua ( bahasa Latin ) berarti bahasa. Kata lingua
itu masih dapat dijumpai dalam bahasa-bahasa tertentu yang menyerap bahasa
Latin, seperti bahasa Prancis, Spanyol, dan
Itali. Balam bahasa Indonesia dikenal kata linguistik dan linguistis yang dipinjam
dari bahasa Inggris dan bahasa Prancis. Kata
“linguistik”
lebih merujuk kepada kata benda atau noun, sedangkan kata “linguistis” lebih merujuk kepada kata sifat
atau adjective.
Setiap
bahasa di dunia terlahir secara alami pada masyarakat pemakainya tanpa adanya
suatu sidang khusus, rapat raksasa, ataupun kongres untuk membahas bahasa atau
untuk menentukan pelambangan terhadap suatu benda.
Berdasar pada sifat-sifat bahasa dapat
dirumuskan definisi bahasa, yaitu suatu sistem lambang bunyi yang
arbitrer, bersifat konversional atau
berdasarkan kesepakatan kelompok pemakai bahasa yang digunakan untuk
mengungkapkan pikiran dan perasaan, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri.
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 2006.
Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Hambali. 2008. Linguistik
Umum. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar.
Simatupang,
Maurits, dkk. 1979. Bahasa dan Sastra. Jakarta: Depdikbud.
Wardihan. P, Andi. 2009.Pengantar Linguistik.
Makassar: Universitas Negeri Makassar
Comments
Post a Comment